15 Tahun Yayasan PKPA Medan:
Komunitas Film Langkat dan Purbalingga Dominasi FFA Medan 2011
Film Terbaik dan Insan Film Anak Terima AnugerahMedan, Komunitas film Langkat yang terdiri dari Filmmaker Langkat (FILA) Communiunty dan SMK Sri Langkat, Tanjungpura, Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga dan Jaringan Kerja Film Banyumas Raya mendominasi anugerah Festival Film Anak 2011 yang pelaksanaan dirangkaikan dalam kegiatan ulang tahun ke-15 Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Medan.
Ketua Badan Pembina Yayasan PKPA Medan Fadly Nurzal, S.Ag mengatakan, Festival Film Anak (FFA) merupakan acara kebanggaan Sumatera Utara yang patut mendapat apresiasi semua pihak, karena dari acara tahunan yang diselenggarakan oleh PKPA dan Sineas Film Documentary (SFD) ini akan lahir seniman-seniman masa depan. “Dari ruang ini ini akan lahir seniman-seniman masa depan, tidak saja membawa nama Sumatera Utara, bahkan membawa nama Indonesia,” cetus Fadly didampingi Direktur Eksternal PKPA, Misran Lubis, S.Ag di Gedung Utama Taman Budaya Sumatera Utara, Medan, Jumat (21/10) malam lalu.
Menurut Fadly, FFA merupakan salah satu program yang dilaksanakan PKPA sejak empat tahun terakhir. Kegiatan ini selain memberikan kemampuan mendasar bagi lebih anak bidang seni budaya, juga membentuk mental-mental juara kepada anak. PKPA, kata Fadly, merupakan lembaga yang secara spesifik di bidang perlindungan anak khususnya penelitian, pemberdayaan, advokasi dan siaga bencana. “Di usianya yang ke lima belas tahun ini, PKPA bersama generasi masa depan yang sadar budaya,” katanya.
Sineas kebanggan Sumatera Utara, Onny Kresnawan mengatakan, FFA Medan saat ini tampak semakin terarah dan memiliki kekuatan solidaritas. “Kita sedang merancang jaringan kerja yang terkordinir dengan rapi untuk menyiapkan FFA 2012,” papar Pengarah FFA Medan tersebut. Menurut sineas yang baru mendapat penghargaan nasional di bidang film bertema kebudayaan ini, perfilman di Medan sedang mengalami fase-fase regenerasi. “Anak-anak kreatif Medan mulai mencari wadah alternatif yang menjadi tempat mereka berkumpul,” jelasnya.
Hal ini kata dia, ditandai dengan terbentuknya komunitas anak-anak yang masih pelajar tetapi berkarya tidak mengatakasnamakan sekolah. “Memang dunia pendidikan formal di Medan masih sangat kaku. Sekolah yang punya kelas sinematografi atau ekskul film, baru satu dua itu pun tidak jelas keluarannya,” kata Direktur SFD ini. oleh karena itu, FFA akan mengembangkan jaringan ekskul sekolah, sehingga FFA menjadi sentra pendidikan perfilman di Sumut dengan keluaran yang lebih baik dan terarah.
Penerima Anugerah
Pada malam Penganugerahan tersebut diumumkan film-film terbaik FFA Medan 2011 dan insan film anak terbaik. Juara Umum FFA 2010 memilih film dokumenter Gulma yang Bernilai Guna sebagai film yang terbaik secara keseluruhan. Untuk khusus kategori fiksi Film Terbaik I: Shoes for friend produksi SMK Sri Langkat, Tanjungpura; Film Terbaik II: Semangat Silat Melayu, produksi FILA Community, Tanjungpura; Film Terbaik III: Mak, Anakmu di Langgar!, Produksi Jogal Community, Medan. Sedangkan, untuk kategori film dokumenter: Film terbaik: Gulma yang Bernilai Guna, produksi; Film terbaik II: Malam Berenai dan Empang; Film Terbaik III: Budaya Lingkungan Bersih.
Sementara itu, untuk insan perfilman anak kategori fiksi, terpilih sebagai aktor terbaik: Febriana Dwi dari film Kelalenan; aktris terbaik: Zira dari film Mak, Anakmu di Langgar; Sutradara terbaik: Rika Wulandari dari film Shoes for Friend; Kameraman Terbaik: Dandon Bangkit dari film Kelalenan; Editor Terbaik: Darmo Juwono dari film Sarung. Selanjurnya untuk penghargaan insan film anak kategori dokumenter terpilih sebagai Sutradara Terbaik: Astri Rahma Adisti dari film Gulma yang Bernilai Guna; Kameraman Terbaik: Canggih Stiawan dari film Gulma yang Bernilai Guna; Editor Terbaik: Darmo Juwono dari film Gulma yang Bernilai Guna; Ide cerita terbaik: Mujiono dari film Malam Berenai dan Empang; Narator Terbaik: Fajar Maulana dari film Malam Berenai dan Empang.
Iqbal S Manurung, perwakilan anak yang ikut menjadi salah juri FFA Medan 2011 mengatakan sangat senang dapat menonton sebanyak 24 film FFA 2011 dan memberikan penilaian. “Saya betul-betul senang, filmnya bagus-bagus khususnya film Langkat dan Purbalingga,” terang Iqbal yang pernah mendapat Anugerah Indonesian Movie Award (IMA) 2010 sebagai aktor anak terbaik dalam film Jermal bersama Didi Petet tersebut. Iqbal berharap sekolahnya dan sekolah-sekolah lain di Medan dapat mengembangkan film sebagai ekskul. “Sayang ya, film anak-anak sekolah di Medan jauh ketinggalan sama Langkat,” pungkas Iqbal. (Jufri Bulian Ababil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa Tinggalkan Pesan/Do not forget to leave your message: